Electronic Resource
Keke Panagian
Keke Panagian" adalah sebbuah cerita dari Sulawesi Utara yang ditulis ulang oleh Nontje Deisye Wewengkang. Kisah ini menceritakan sepasang suami istri yang hidup di Desa Wanua Uner. Sang suami bernama Pontohroring dan sang istri bernama Mamalauan. Saat usia senja, mereka baru dikaruniai seorang anak. Anak itu diberi nama Keke Panagian. Keke adalah panggilan kesayangan untuk anak perempuan di Minahasa. Keke tumbuh menjadi seorang gadis yang cantik dan berbudi pekerti baik. Namun, sungguh disayangkan Keke melakukan satu kesalahan besar yaitu melanggar larangan ayahnya yang tidak mengizinkannya datang ke pesta rakyat. Keke diusir oleh ayahnya karena kesalahan tersebut. Saat Keke Panagian pergi meninggalkan rumah, tiba-tiba cahaya yang sangat terang melingkupi tanah lapang dan sebuah tangga turun dari langit. Keke Panagian menaiki tangga itu ke langit. Peristiwa itu disaksikan oleh orang tua keke dan warga kampung. Karena sedih yang mendalam kehilangan anak kesayangannya, akhirnya kedua orang tua Keke meninggal dunia.rnrnPesan dari cerita ini semua orang tua harus berlaku adil dan dapat mendengar kemauan anak-anaknya. Anak-anak juga harus patuh kepada orang tua dan jangan membantah atau melawan orang tua."
D0332S | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain