Electronic Resource
K.H Mustofa Kamil Sang Pendekar dari Kota Intan
“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa-jasa para pahlawannya”. Ungkapan tersebut disampai-kan oleh Bung Karno pada pidato dalam rangka memperingati kemerdekaan yang ke-16 Republik Indonesia pada tahun 1961. Tentu saja ungkapan tersebut memiliki makna yang mendalam bagi kita semua, khususnya bagi generasi muda Indonesia di mana pun berada.rnWalaupun secara resmi belum ditetapkan sebagai pahlawan, K.H. Mustofa Kamil memiliki jiwa kepahlawanan yang tinggi karena beliau ikut berjuang merebut dan mempertahankan kemerdekaan dari mulai zaman penjajahan Belanda, zaman penjajahan Jepang, hingga zaman awal-awal kemerdekaan Republik Indonesia.rnPada awal kemerdekaan Indonesia, K.H. Mustofa Kamil ikut aktif mempertahankan kemerdekaan. Buktinya, pada tanggal 10 November 1945, beliau ikut berperangrnmelawan sekutu bersama Bung Tomo di Surabaya. Pemerintah pusat menetapkan K.H. Mustofa Kamil sebagai perintis kemerdekaan Republik Indonesia,rnsebagaimana tertuang pada Surat Keputusan Menteri Sosial No. Pol. 159/PK bertanggal 23 Februari 1959. rnK.H. Mustofa Kamil ikut berperang selama 25 hari bersama Bung Tomo di Surabaya dan gugur dalam sebuah pertempuran yang heroik di daerah Gedangan, Sidoarjo, Jawa Timur pada tanggal 10 Desember 1945. Beliau diberi pangkat letnan kolonel anumerta oleh pemerintah pusat. Pemerintah Kabupaten Garut mengabadikan K.H. Mustofa Kamil sebagai nama jalan yang panjangnya kurang dari 1 km. Jalan itu terletak di pinggir Kota Garut, yang berdampingan dengan Jalan Aruji Kartawinat
D0647S | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain